Italia Kalahkan Jepang 4-3

Written By Unknown on Jumat, 21 Juni 2013 | 09.55

TEMPO.CO, Recife - Mencontek kreatif. Tadinya itu konsep yang ada di kepala pelatih kepala tim nasional Jepang, Alberto Zaccheroni, ketika menghadapi Italia di lanjutan Piala Konfederasi 2013. Ia ingin mencontoh cara bermain Spanyol dalam "menjinakkan" Azzurri (julukan Italia) di final Piala Eropa 2012: menguasai bola lebih banyak agar Italia tidak bisa mengembangkan permainan.

Namun apa daya. Jepang memang bukan La Furia Roja (julukan Spanyol), yang memiliki pemain seperti Xavi Hernandes dan Andres Iniesta di lini tengah. Walhasil, di akhir pertandingan tim samurai Biru (julukan Jepang) tetap kalah 3-4 dan tersingkir dari turnamen.

"Idenya memang ingin bermain kurang-lebih sama dengan cara main Spanyol atau Barcelona. Mencoba menekan dan mempertahankan penguasaan bola selama mungkin," kata Zaccheroni seusai pertandingan, membocorkan strategi yang disiapkannya ketika menghadapi Italia.

Meski kalah, toh, pujian tetap deras mengalir kepada tim Jepang. Juara Asia itu dinilai sebenarnya layak mendapat minimal satu poin dari pertandingan lawan Italia karena tampil dominan sepanjang laga. Mereka bermain mendekati cara Spanyol, persis seperti keinginan Zaccheroni. Berdasar statistik, Jepang memang menguasai bola lebih banyak dibangin Italia. Makoto Hasebe cs menguasai 58 persen berbanding 42 persen milik Italia. Mereka pun mencetak peluang lebih banyak: melepaskan 23 tembakan ke gawang, dengan sembilan di antaranya on target. Bandingkan dengan Italia yang memiliki 14 tembakan ke gawang, dengan hanya lima di antaranya tepat sasaran.

"Sejujurnya, kami memang lebih layak menang ketika menghadapi Meksiko. Melawan Jepang kami berjuang sangat keras. Pertandingan melawan mereka sangat sulit," kata pelatih Italia, Cesare Prandelli, mengomentari Jepang.

Bertanding di Arena Penambucano, Jepang memang mengejutkan penonton yang hadir di stadion ketika unggul cepat 2-0 atas runner-up Piala Eropa 2012 itu melalui gol penalti pemain incaran AC Milan, Keisuke Honda di menit ke-21. Penalti diberikan wasit setelah Gianluigi Buffon menjatuhkan Shinji Okazaki di kotak penalti. Di menit ke-33, Shinji Kagawa menggandakan keunggulan Jepang, memanfaatkan sepak pojok. Italia memperkecil kedudukan melalui pemain asal klub AS Roma Daniele De Rossi di menit ke-41, dan menyamakan kedudukan 2-2 setelah pemain belakang Atsuto Uchida mencetak gol bunuh diri di menit ke-50.

Juara Piala Dunia 2006 itu kemudian berbalik unggul 3-2 di menit ke-52 melalui penalti penyerang Mario Balotelli. Mendapat dukungan penonton yang hadir di stadion membuat Jepang bersemangat dan sanggup menyamakan skor di menit ke-69 melalui Okazaki. Tapi Italia menutup pertandingan dengan skor 4-3, setelah pemain mungil asal Juventus, Sebastian Giovinco mencetak gol di menit ke-86.

"Kami sebenarnya tidak layak menang atas Jepang. Kami menderita akibat tekanan mereka. Jepang unggul di setiap perebutan bola," kata pemain tengah Italia, Emanuele Giaccherini, mengomentari hasil pertandingan.

Pengakuan atas kualitas Jepang pun tidak hanya datang dari personal di tim Italia. Media olahraga Italia, Corriere dello Sport menyebut anak asuh Prandelli hanya menang beruntung atas Jepang. Adapun Zaccheroni dipuji karena mampu merancang skema yang berhasil mematikan lini tengah Itaila. "Ia (Zaccheroni) menempatkan Okazaki lebih melebar. Kagawa juga bermain bagus dan menekan sayap kanan Italia yang diisi Alberto Aquilani," tulis Corriere, memerinci kunci sukses permainan Jepang.

FOOTBALL ITALIA | ESPN | FIFA | ARIE FIRDAUS


Anda sedang membaca artikel tentang

Italia Kalahkan Jepang 4-3

Dengan url

http://yukolahragasehat.blogspot.com/2013/06/italia-kalahkan-jepang-4-3.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Italia Kalahkan Jepang 4-3

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Italia Kalahkan Jepang 4-3

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger